Ponsel telah membuat sebagian penggunanya merasa untuk selalu perlu membawanya ke mana pun. Bahkan, tidak sedikit orang menjadikan smartphone sebagai teman ketika melakukan buang air besar di kamar mandi. Bahkan, seseorang bisa menjadi gelisah saat dirinya tidak membawa ponsel. Jika ketiadaan ponsel sampai membuat pengguna menjadi punya rasa takut berlebihan maka dipastikan dia mengalami Nomofobia.
Nomofobia dikaitkan dengan perilaku pengguna ponsel pintar yang mengalami ketakutan ektrim saat dijauhkan dari gadgetnya itu. Bahkan, dia juga memiliki rasa takut yang sama saat lupa membawa ponsel sekalipun hanya untuk beberapa saat. Dia merasa ada yang kurang kalau dilepaskan dari ponselnya itu. Dari hasil survey yang dilakukan Britons, nomofobia banyak dialami oleh kaum muda.
Dalam studi itu terungkap, 41 persen kaum muda di Amerika Serikat berusia 18-34 tahun diketahui memiliki kecemasan yang tidak lazim saat dikondisikan tidak bisa memakai smartphone. Selain itu, ada 51 persen mereka yang sulit menjauhkan diri dari teknologi, seperti internet. Mereka seakan sakau atau cemas ekstrim kala tidak ada teknologi di sekitarnya.
Nomofobia memiliki gejala yang khas. Dikutip dari laman Merdeka, jika menemui hal ini pada diri Anda, mungkin nomofobia sudah menyerang:
– Merasa cemas sewaktu lupa membawa smartphone.
– Ponsel tidak bisa lepas dari tangan. Hampir setiap waktu menggenggamnya.
– Secara rutin mengecek notifikasi yang masuk ke ponsel pintar.
– Bisa seharian mengakses internet lewat smartphone. Mereka terlalu berlebihan “berkencan” dengan ponselnya.
– Sering seperti merasakan getaran smartphone semu.
– Lebih suka menghabiskan waktu berkomunikasi dengan ponsel ketimbang melakukannya secara langsung dengan keluarga atau teman.
– Karena terlalu fokus dengan ponsel, pengguna menjadi sering melupakan hal-hal penting.
Sumber: sidomi
– Ponsel tidak bisa lepas dari tangan. Hampir setiap waktu menggenggamnya.
– Secara rutin mengecek notifikasi yang masuk ke ponsel pintar.
– Bisa seharian mengakses internet lewat smartphone. Mereka terlalu berlebihan “berkencan” dengan ponselnya.
– Sering seperti merasakan getaran smartphone semu.
– Lebih suka menghabiskan waktu berkomunikasi dengan ponsel ketimbang melakukannya secara langsung dengan keluarga atau teman.
– Karena terlalu fokus dengan ponsel, pengguna menjadi sering melupakan hal-hal penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar